RESIKO AGEN BRILink: GAGAL TRANSAKSI, SALDO NASABAH TERDEBET, SOLUSINYA??? Artikel ini diceritakan oleh salah satu Agen BRILink.
Kemarin, teman saya yang juga seorang Agen BRILink menelpon. Dia bilang ada masalah.
Dia biasanya datang ke tempat saya hari Sabtu dan Minggu untuk tarik tunai. Berbeda dengan kondisi daerah saya yang sebagian besar nasabah setor tunai, daerah tempat dia menjalankan BRLink kebanyakan nasabah yang tarik tunai. Karena itu hampir setiap Sabtu dan Minggu dia selalu datang ke tempat saya untuk tarik tunai.
Saya jadinya ikut terbantu juga, karena dengan adanya beberapa langganan tarik tunai hari Sabtu dan Minggu, saya jadinya tidak harus mengeluarkan biaya untuk setor ke kantor Pos. Dulu, setiap hari Sabtu saya selalu setor ke kantor POS dengan biaya 20rb per 20juta, karena seperti yang saya bilang, nasabah di tempat saya sebagian besar setor tunai, jadi uang harus selalu berada di dalam rekening. Kalo berbentuk uang tunai, hampir tidak bisa menghasilkan laba.
Kembali lagi pada teman saya yang telpon. Dia bilang ada masalah, singkatnya: Ada nasabah yang datang membawa kartu ATM Mandiri untuk tarik tunai. Setelah digesek transaksi gagal. Beberapa saat kemudian nasabah tersebut datang lagi untuk complain, katanya saldonya di rekening Mandiri sudah hilang, terdebet saat transaksi menggunakan mesin EDC tadi.
Teman saya yang Agen BRILink bingung. Telpon saya untuk meminta saran bagaimana solusinya menghadapi kasus seperti ini.
Terus terang saya juga bingung. Karena saya tidak pernah mengalami kasus seperti ini. Gagal transaksi saldo terdebet saya sering (Seperti dalam coretan: Resiko pada Usaha BRILink: Gagal Transaksi Saldo Terdebet). Tapi kartu ATM yang digunakan alhamdulilahnya selalu punya saya.
Jadi saya tinggal telpon saja ke call center mengajukan keluhan supaya uang bisa kembali. Sementara ke nasabahnya, saya tinggal bilang sedang gangguan, transaksi tidak bisa dilakukan. Atau saya menggunakan media lain seperti Internet Banking atau Mobile Banking.
Kalau kartu ATM nasabah yang digunakan itu artinya nasabah yang harus mengajukan complain ke call center, dalam kasus ini nasabah harus telpon ke call center Mandiri untuk menanyakan status transaksinya.
Tetapi, tentu saja, memberi pengertian, penjelasan dan meminta nasabah untuk telpon call center tidak gampang. Beberapa nasabah yang menghadapi kasus seperti ini mungkin akan sangat tidak nyaman bahkan bisa jadi marah dan minta Agen BRILinknya saja yang bertanggung jawab. Karena transaksi gagal tadi dilakukan oleh Agen BRILink. Apalagi kalau nasabahnya sedang butuh uang tersebut saat itu juga.
Bisa dipahami kalau nasabah marah dan tidak mau repot telpon ke call center karena merasa ini kesalahan Agen BRILink. Meskipun sebenarnya bukan Agen BRILink juga yang salah, karena yang salah adalah jaringannya mungkin.
Untuk menghadapi kasus yang seperti ini, Agen BRILink harus sangat hati-hati dalam mengambil tindakan. Perlu diingat juga kalau Agen BRILink adalah seorang Pengusaha, seorang pengusaha yang mempunyai usaha yang namanya BRILink. Dan nasabah adalah konsumen. Dan seperti layaknya usaha lain, konsumen adalah raja. Harus diberi pelayanan sebaik mungkin, jangan sampai konsumen kecewa, supaya citra perusahaan kita tetap terjaga baik.
Jadi, bagaimana solusinya untuk
menghadapi kasus seperti ini???
Suami saya sempat memberi saran, berikan saja uangnya ke nasabah sejumlah
yang tadi terdebet, kemudian beri pengertian dan minta nasabah untuk mengajukan
keluhan ke call center supaya uang kembali. Dan jika uang sudah kembali ke
rekening nasabah, maka nasabah tersebut harus mengembalikan uang ke Agen.
Dengan catatan, nasabah harus menyimpan sesuatu, yang dianggap berharga,
sebagai jaminan. Supaya nasabah bersedia kembali lagi untuk mengembalikan uang.
Saya setuju dengan saran tersebut. Ini akan membuat nasabah merasa aman dan nyaman karena uang kembali ada ditangannya, saat itu juga. Tapi masalah telpon ke call center, apa nasabah akan bersedia?? Ada kemungkinan nasabah merasa “malas” apalagi kalau sampai harus mengeluarkan pulsa yang tidak sedikit untuk telpon. Bisa jadi nasabah pergi dengan ngomel dan merasa terbebani karena harus telpon ke call center.
Karena itu, saya memberi tambahan saran, agar nasabah lebih merasa nyaman. Saran saya adalah kita saja sebagai Agen BRILink yang telpon ke call center, dengan menggunakan telpon/hp kita, tentu saja dengan kehadiran nasabah di samping kita. Karena setelah tersambung dengan call center dan menjelaskan keluhannya kepada customer cervisnya, customer service tersebut pasti akan meminta berbicara langsung pada nasabah pemilik rekening.
Itulah cara yang akan saya lakukan sebagai seorang Agen BRILink jika menghadapi permasalahan seperti ini. Semoga bisa menjadi masukkan bagi sesama Agen BRILink.
Catatan tambahan:
Dari beberapa kasus yang serupa seperti ini sangat jarang sekali
dana sudah terdebet dari rekening bisa dikembalikan seperti pada kasus pada
coretan sebelumnya laporannya gagal namun
kemungkinan dana sudah terdebet coba tunggu 5 menit cek 5 transaksi terakhir
rekening Nasabah bila menggunakan ATM Nasabah, bila sudah terdebet cek rekening
penerima kalau transaksi tarik tunai artinya rekening Agen yang harus dicek
dana sudah masuk atau belum.
Artikel ini dibuat oleh Maher BRILink Garut.