Kalau sedang berjalan di pinggir jalan, banyak sekali warung kaki lima yang menyediakan lalapan. Lalapan yang menggunakan sayur seperti kemangi, timun, dan kol dipadukan dengan lauk seperti ayam, ikan, dan lain-lain. Lalapan juga tidak lepas dari sambal sehingga mampu nafsu makan penikmat lalapan semakin besar.
Jika ingin membuka usaha lalapan, bisnis ini tidak membutuhkan modal yang besar. Selain itu bahan-bahan yang digunakan tidaklah susah dicari, sehingga lalapan bisa dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Karena harganya yang terjangkau inilah banyak kalangan mulai dari ekonomi bawah hingga atas, serta masyarakat kota maupun desa begitu menyukai makanan yang satu ini.
Meskipun harganya terjangkau, bukan berartinya rasanya jauh di bawah standar. Ayam akan diungkep dengan bumbu-bumbu terlebih dahulu, kemudian digoreng kering hingga kekuningan sehingga akan memberikan sensasi garing pada kulitnya. Walaupun digoreng kering, dagingnya tetap lembut dan terasa karena bumbunya meresap hingga ke dalam daging. Lalapan ayam semakin terasa enak dan nikmat ketika dipadukan dengan sambal, apalagi jika sambal yang digunakan bervariasi. Itu menjadi nilai tersendiri bagi usaha lalapan ayam Anda.
Analisa bisnis
Untuk memulai bisnis ini, terlebih dahulu Anda membuat analisa bisnis lalapan ayam ini. Setelah mengetahui analisa bisnis yang telah dibuat, Anda bisa membuat strategi pemasaran untuk terus menarik perhatian para pelanggan. Tidak lupa kualitas makanan menjadi hal yang utama agar para pelanggan akan terus kembali. Selain itu, lokasi juga menjadi hal penting dalam memulai usaha ini. Anda bisa memulai usaha lalapan ayam ini di tempat yang penuh dengan keramaian. Perhatikan juga kebersihan tempat usaha Anda, karena jika tempat usaha Anda kurang bersih, maka pelanggan akan enggan untuk kembali meskipun kualitas makanan yang Anda buat sudah memenuhi standar.
Asumsi perincian pembelian bahan-bahan
Berikut asumsi perincian pembelian bahan-bahan yang digunakan untuk membuat lalapan ayam dalam sebulan:
Bahan | Total Harga |
---|---|
90 ekor ayam | Rp 4.500.000,- |
Bumbu-bumbu ayam | Rp 300.000,- |
2 beras 25 kg | Rp 600.000,- |
Minyak goreng | Rp 330.000,- |
Bahan-bahan lalapan | Rp 500.000,- |
Bahan-bahan sambal | Rp 1.000.000,- + |
Total | Rp 7.230.000,- |
Asumsi perincian pembelian alat-alat dan perlengkapan
Berikut asumsi perincian pembelian alat-alat dan perlengkapan untuk memulai usaha lalapan ayam:
Alat | Total Harga |
---|---|
Kompor gas | Rp 300.000,- |
Peralatan masak | Rp 400.000,- |
Peralatan makan | Rp 250.000,- |
Meja dan kursi | Rp 2.000.000,- |
Etalase | Rp 1.500.000,- + |
Total | Rp 4.450.000,- |
Asumsi perincian beban selama menjalankan usaha
Berikut asumsi perincian beban selama menjalankan usaha lalapan ayam dalam sebulan:
Beban | Total Harga |
---|---|
Gaji karyawan | Rp 1.800.000,- |
5 tabung gas 3 kg | Rp 125.000,- |
Biaya sewa tempat dan listrik | Rp 1.000.000,- |
Biaya tak terduga | Rp 1.000.000,- + |
Total | Rp 3.925.000,- |
Asumsi pendapatan selama menjalankan usaha
Sekarang mari kita hitung asumsi pendapatan selama menjalankan usaha lalapan ayam dalam sebulan:
Penjualan harian dengan asumsi harga per satu porsi ayam lalapan dengan nasi (1 ekor ayam dibelah hingga 10 potong ) sebesar Rp 16.000,-
30 porsi x Rp 16.000,- = Rp 480.000,-
Total penjualan sebulan = 30 hari x Rp 390.000,- = Rp 14.400.000,-
Laba bersih:
Total penjualan bulanan – (pembelian bahan + beban setiap bulan)
Rp 14.400.000,- – (Rp 7.230.000,- + Rp 3.925.000,-)
Laba bersih = Rp 3.245.000,-
Break Even Point:
Total investasi : Laba bersih
Rp 4.450.000,- : Rp 3.245.000,- = 1,3 Break Even Point akan didapat dalam waktu 1-2 bulan (dengan asumsi jumlah penjualan masih sama dengan bulan sebelumnya).