Kendaraan kita setiap harinya melewati jalanan dengan berbagai macam kondisi, mulai dari hujan, debu, lumpur, dan lain-lain. Perlahan-lahan kendaraan yang kita gunakan pun mulai kotor. Sebagai pemilik pastinya agak risih melihat kendaraan pribadi begitu kotor, apalagi jika pemilik tersebut selalu ingin kendaraannya terlihat bersih sehingga mau tidak mau kita harus membersihkannya. Lagipula kendaraan yang kita miliki hendaknya selalu dibersihkan, karena bisa mencegah komponen-komponen yang ada pada kendaraan kita tidak mudah rusak ataupun berkarat.
Namun terkadang kita tidak memiliki banyak waktu untuk membersihkan kendaraan yang kita miliki mengingat kesibukan yang kita miliki. Kalaupun ada waktu luang, kita tidak mau repot-repot untuk membersihkannya. Jasa cuci motor hadir untuk membuat motor kita tetap bersih tanpa harus membuang banyak tenaga untuk mencucinya.
Mengingat di Indonesia memiliki pertumbuhan kendaraan bermotor yang terus meningkat, ditambah dengan fakta bahwa hampir seluruh keluarga di Indonesia memiliki motor lebih dari satu unit, maka jasa cuci motor bisa menjadi peluang bisnis untuk mendapatkan penghasilan. Apalagi kendaraan yang kita miliki sudah menjadi moda transportasi untuk kegiatan sehari-hari.
Meskipun banyak sekali usaha cuci motor di setiap sisi perkotaan, tetapi usaha ini tidak akan pernah mati karena selain memiliki pelanggan masing-masing, tempat cuci motor lainnya bisa menjadi alternatif jika tempat cuci motor langganannya sedang penuh. Jika dibarengi dengan pelayanan yang baik dan harga yang bersaing, maka bukan tidak mungkin usaha cuci motor Anda makin dikenal oleh pelanggan lainnya dan bisa mendatangkan keuntungan yang lebih.
Memulai bisnis cuci motor
Sebelum memulai bisnis cuci motor ini sebagai rencana bisnis kedepannya, berikut contoh analisa bisnis mulai dari investasi dan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan dalam usaha ini. Semua contoh analisa bisnis ini masih sekedar asumsi (perkiraan) karena dalam pelaksanaannya bisa jadi berbeda dengan yang diperkirakan.
Asumsi perincian pembelian alat-alat
Berikut asumsi perincian pembelian alat-alat (investasi) yang digunakan untuk menjalankan usaha cuci motor.
Alat | Harga |
---|---|
Pompa air | Rp 300.000,- |
Selang air + sprayer | Rp 150.000,- |
Kompresor angin mini | Rp 1.000.000,- |
Selang angin + air duster | Rp 150.000,- |
Mesin salju + selang | Rp 950.000,- |
Lap microfiber dua buah | Rp 20.000,- |
Kanebo dua buah | Rp 50.000,- |
Sepatu boot dua buah | Rp 350.000,- |
Sarung tangan dua buah | Rp 75.000,- |
Peralatan pendukung | Rp 150.000,- + |
Total Biaya Peralatan | Rp 3.195.000 |
Asumsi perincian beban selama menjalankan bisnis
Berikut asumsi perincian beban selama menjalankan bisnis cuci motor dalam sebulan:
Beban | Total Harga |
---|---|
Sampo Motor 25 liter | Rp 500.000,- |
Gaji karyawan 2 orang | Rp 4.000.000,- |
Biaya listrik dan air | Rp 1.500.000,- |
Biaya tak terduga | Rp 1.000.000,- + |
Total | Rp 7.000.000,- |
Asumsi pendapatan selama menjalankan bisnis
Sekarang mari kita hitung asumsi pendapatan selama menjalankan bisnis cuci motor dalam sebulan:
Pendapatan harian dengan asumsi harga per sekali cuci motor Rp 12.000,-
40 motor x Rp 12.000,- = Rp 480.000,-
Total penjualan sebulan = 30 hari x Rp 480.000,- = Rp 14.400.000,-
Laba bersih bulan pertama:
Total pendapatan bulanan – (beban setiap bulan + biaya peralatan) Rp 14.400.000,- – (Rp 7.000.000,- + Rp 3.195.000,-)
Laba bersih = Rp 4.205.000,-
Laba bersih bulan pertama sudah mampu menutup biaya investasi (modal) dan beban-beban yang dikeluarkan.
Rp 14.400.000,- – (Rp 7.000.000,- + Rp 3.195.000,-)
Laba bersih = Rp 4.205.000,-
Laba bersih bulan pertama sudah mampu menutup biaya investasi (modal) dan beban-beban yang dikeluarkan.
Laba bersih bulan berikutnya:
(asumsi masih dengan jumlah 40 motor)
Total pendapatan bulanan – beban setiap bulan
Rp 14.400.000,- – Rp 7.000.000,-
Laba bersih = Rp 7.400.000,-