Beberapa Resiko yang terdapat pada Usaha BRILink bagi Agen BRILink


BRILink: USAHA TANPA RESIKO?

Resiko Usaha adalah kendala atau kerugian baik itu besar ataupun kecil yang kita temui pada suatu bisnis yang kita jalankan. Resiko dalam suatu usaha atau bisnis merupakan hal yang menimbulkan kerugian tentunya bagi sang pemilik.

Walau bagaimana pun, resiko merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindarkan. Setiap usaha pasti ada resiko, tidak mungkin tidak.Termasuk juga dalam usaha BRILink.

Disini, saya akan mencoba untuk membahas beberapa resiko yang bisa ditemui pada usaha BRILink. Tetapi sebelumnya, saya akan sedikit mengulas kembali apa itu BRILink dan Agen BRILink

Berdasarkan pengertian yang terdapat pada buku saku BRILink, Program BRILink adalah produk BRI yang berupa pemanfaatan fitur BRI oleh Agen BRILink baik itu melalui sistem perangkat BRI dengan konsep sharing fee yang disepakati.

Sementara Agen BRILink adalah nasabah pinjaman BRI (ritel, mikro) dan atau nasabah simpanan BRI (Britama, Simpedes, Giro) yang bergabung dengan program BRILink.

Dan pelanggan BRILink adalah masyarakat umum nasabah BRI, non nasabah BRI, atau pengguna T-Bank.

Dalam menjalankan program BRILink, para agen BRILink menggunakan MiniATM BRI. Mini ATM BRI adalah EDC yang berisi fitur-fitur non tunai yang terdapat pada ATM.

Kembali pada resiko usaha, disini saya akan membahas resiko yang bisa terjadi pada Agen BRILink, orang yang menjalankan usaha BRILink.

Berdasarkan pengalaman saya sebagai seorang agen BRILink, saya bisa menyebutkan resiko yang terdapat brilink diantaranya :

  • Uang palsu: Agen BRILink adalah masyarakat biasa yang merupakan orang awam, yang kemungkinan besar tidak mempunyai pengetahuan khusus tentang ciri-ciri uang palsu. Meskipun BRI menjanjikan akan memberikan edukasi tentang BRILink pada Agen BRILink termasuk edukasi tentang uang palsu, tetapi pada prakteknya beberapa agen tidak mendapatkan edukasi tersebut, termasuk saya. Karena itu, ada kemungkinan agen brilink menemui resiko mendapatkan uang palsu. Saya sendiri sempat menerima uang palsu Rp. 50.000, dua kali. Dan itu sepenuhnya menjadi resiko saya.
  • Uang rusak: Pada saat harus menghitung uang dalam jumlah besar sering kali kita lengah dan tidak melihat uang yang kita terima rusak. Kalau masalah uang rusak ini saya tidak begitu yakin apa ini termasuk resiko atau bukan, karena di beberapa tempat, bank menerima uang rusak. Tetapi bagi saya uang rusak merupakan resiko yang merugikan, karena bank BRI di tempat saya tidak mau menerima uang rusak.
  • Transaksi gagal uang terdebet: Beberapa kali saya mengalami kejadian ini, diantaranya transaksi antar bank, pembayaran cicilan kendaraan, dan pembayaran BPJS. Uang terdebet sementara transaksi gagal. Permasalahan Transaksi gagal uang terdebet ini memang bisa diselesaikan, kita bisa mengajukan keluhan dan uang bisa kembali. Tetapi lumayan juga waktu dan pikiran bisa terkuras apalagi kalau nominal transaksi cukup besar dan penangannya kurang cepat. Karena itu saya menganggapnya ini sebagai resiko usaha.
Related Posts :  Review Game Android Offline yang Layak Anda Mainkan

Tetapi, terlepas dari tiga resiko diatas, BRILink ini adalah jenis usaha yang berbeda dari jenis usaha lainnya, setidaknya menurut pendapat saya berdasarkan beberapa pengalaman saya menjalani beberapa usaha. Usaha BRILink ini adalah jenis usaha yang bisa dikatakan memiliki resiko usaha kecil. Dengan modal super hati-hati dan teliti, kita bisa menghindari tiga resiko di atas.

Saya adalah seorang wiraswasta. Sudah berbagai jenis usaha yang saya jalani, sebagian gagal sebagian lagi masih saya jalani sampai sekarang. Dari usaha-usaha yang pernah saya jalani itulah saya memahami yang namanya untung dan ruginya berwiraswasta dan saya bisa katakan bahwa BRILink merupakan jenis usaha beresiko kecil. Kenapa??

Sebagai contoh salah satu usaha saya yang gagal total adalah toko baju. Saya mengeluarkan modal untuk dekorasi tempat usaha dan barang sekitar Rp. 50.000.000. Dan ternyata usaha toko baju tersebut tidak jalan, uang yang sudah berubah bentuk menjadi baju dan barang-barang lainnya tidak mungkin kembali lagi menjadi bentuk uang. Resiko kerugian yang saya derita cukup besar karena modal awal tidak kembali.

Inilah bedanya dengan usaha BRILink. Berapapun modal yang kita keluarkan/sediakan untuk bisnis ini, tidak akan rugi meskipun mengalami kegagalan, kenapa? Karena modalnya tetap berupa uang. Contoh, kita menyediakan modal Rp. 50.000.000 untuk bisnis Brilink ini, dan kalaupun kita tidak kedatangan nasabah satu pun dan memutuskan untuk berhenti menjalani bisnis BRILink ini, uang modal akan tetap utuh dan nilainya akan tetap sama.

Itulah kira-kira beberapa resiko dan kelebihan yang dimiliki oleh usaha BRILink milik Bank BRI ini.

Tinggalkan komentar