Cheese Tea, Minuman Kekinian Terbaru Di Indonesia


Satu lagi minuman kekinian yang lagi populer bagi para anak-anak muda di Indonesia. Cheese Tea yang merupakan minuman asli dari Taiwan menawarkan teh dengan olahan keju yang dibikin menjadi cheese foam di bagian atasnya.

Bisnis Minuman Cheese Tea

Minuman Cheese Tea begitu populer di negara asalnya. Mendadak minuman ini juga begitu digandrungi di Malaysia dikarenakan seorang Food Blogger asal Malaysia begitu merekomendasikan minuman ini sehingga minuman ini pun mulai dikenal banyak orang. Perlahan tapi pasti, minuman ini pun akhirnya masuk ke Jakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Cheese tea juga menawarkan sensasi yang unik ketika meminumnya, dimana ketika anda meminumnya dengan kemiringan 45 derajat, maka busa keju yang tertempel di atas mulut membuatnya terlihat menjadi kumis putih.

Mungkin sebagian orang pasti mengganggap teh yang dicampur dengan keju bukanlah hal yang lazim. Berkat kepopulerannya yang telah dirasakan terlebih dahulu di beberapa negara-negara Asia seperti Jepang, Hongkong, Taiwan, China, maupun Thailand, minuman ini pun ternyata cocok di lidah Indonesia sehingga perlahan-lahan banyak gerai yang menawarkan minuman sejenis.

Beberapa gerai Cheese tea telah menawarkan kemitraan (atau franchise) dengan harga yang cukup terjangkau, misalnya saja merek MeiTea. MeiTea menawarkan program kemitraan dengan nilai investasi di bawah 10 juta Rupiah. Harga investasi awal sebenarnya seharga 12,5 juta tetapi MeiTea sedang memberlakukan promo sehingga harganya menjadi 7,5 juta Rupiah saja. Ini sudah termasuk dengan bahan baku, bahan cheese foam, seragam, peralatan, serta bebas ongkos kirim ke seluruh Indonesia. Bahan bakunya menggunakan bahan dari Indonesia dan sudah melalui beberapa eksperimen agar rasa kejunya begitu pas berpadu dengan bahan-bahan lokal.

Related Posts :  Kerajinan dari Bambu Hitam (Wulung), jenis Kursi dan Meja

Kemitraan (franchise) CIZI Cheese

Ada juga yang menawarkan kemitraan (franchise) dimana minuman ini mengikuti resep yang berasal dari Jepang, salah satu contohnya CIZI Cheese Tea. CIZI Cheese Tea menggunakan bahan-bahan premium sehingga memberikan rasa yang unik dan menyegarkan tentunya. Harga franchisenya juga memang sedikit lebih tinggi tetapi CiZI Cheese Tea sudah memberikan alat-alat berupa:

  • Stainless dispenser 2 buah,
  • Mixer,
  • Shaker,
  • Jigger,
  • Hand blender,
  • Ice box,
  • Timbangan digital,
  • Mangkuk stainless,
  • Lap,
  • Straw box,
  • Tempat sampah.

Untuk bahan bakunya akan diberikan:

  • Bahan baku utama 200 buah,
  • Gelas kemasan 200 buah,
  • Plastik untuk take away 200 buah,
  • Bahan rahasia 200 buah.

Serta beberapa perlengkapan penunjang seperti:

  • SOP,
  • Seragam,
  • Daftar menu,
  • Roll banner.

Asumsi pendapatan kotor franchise CIZI Cheese Tea

Beberapa penyedia kemitraan minuman cheese tea memberikan asumsi pendapatan kotor mulai dari 10 juta Rupiah hingga 20 juta Rupiah setiap bulannya. Penghasilan yang didapatkan pastinya akan jauh berbeda dari asumsi yang telah dibuat, bisa lebih kecil, bisa juga lebih besar. Ambil contoh salah satu analias pendapatan dari CIZI Cheese Tea di bawah ini:

Penjualan sehari sebanyak 35 cup dalam sebulan
Pendapatan kotor = Rp 20.000,- x 35 cup x 30 hari = Rp 21.000.000,- per bulan

Harga pokok produksi (modal utama dengan cup = Rp 6.000,-) = Rp 6.300.000,- per bulan

Biaya-biaya operasional:
Gaji Karyawan = Rp 2.000.000,-
Sewa lokasi = Rp 4.000.000,-
Biaya cadangan = Rp 2.100.000,-+
Total Biaya = Rp 8.100.000,-

Pendapatan bersih per bulan = Pendapatan kotor – Harga pokok produksi –Total biaya Rp 21.000.000,- Rp 6.300.000,- – Rp 8.100.000,- = Rp 6.600.000,- per bulannya

Untuk mencapai BEP, harga franchise akan dibagi dengan pendapatan bersih tiap bulannya, dimana pemilik bisnis akan mencapai BEP dalam waktu kurang lebih 4 bulan.

Related Posts :  EDC Android BRILink Mobile VS BRILink Mobile

Tinggalkan komentar