Cara menonaktifkan halaman AMP pada website yang menggunakan plugin AMP contributors WordPress, bukan AMP for WP yang berwarna merah By. Ahmed Kaludi.
Alasan kenapa saya menonaktifkan halaman AMP pada website? Simpel saja jawabannya, karena keterbatasan saya dalam mengelola website dengan halaman AMP ketika ingin merubah tampilan atau optimasi, baik itu optimasi iklan maupun yang lainnya.
# Alasan nonaktifkan AMP
# Apakah terpengaruh penghasilan Adsense yang menurun?
Mungkin iya mungkin juga tidakā mungkin iya, dikarenakan saya tidak memiliki keterampilan untuk optimasi iklan Adsense di halaman AMP, jadi penghasilan Adsense menurun. Mungkin tidak, karena saya menginginkan halaman yang lebih mudah dikelola bisa gunakan plugin ini dan itu.
# Bagaimana memulai hapus atau nonaktifkan halaman AMP?
Untuk memulai menonaktifkan halaman AMP sendiri pertama-tama mempelajari terlebih dahulu baik dan buruknya setelahnya. Kemudian mempelajari bagaimana cara yang baik untuk menonaktifkan halaman AMP, cara mempelajarinya tentunya mudah tinggal seraching saja. Setelah menemukan cara yang baik menurut beberapa sumber barulah kemudian dipraktekan yang dianggap minim resiko. Namun pada akhirnya keputusan ada ditangan kita, karena resikonya kita yang nanggung apa yang terjadi pada website kita yang sudah lama dikelola.
Berikut adalah cara memulai menghapus atau menonaktifkan halaman AMP, cara ini dilakukan oleh orang yang tidak memiliki skil untuk hal seperti ini hanya modal pengalaman mengelola blog WordPress dari tahun 2018. Diatas sudah dijelaskan darimana saya mendapatkan cara ini;
# Cara menonaktifkan halaman AMP
# 1. Silahkan akses cPanel hosting yang dimiliki cari File Manager>public_html (kalau saya)>htaccess>klik kanan pilih edit>tambahkan kode berikut (bisa lihat gambar dibawah):
RewriteEngine On
RewriteCond %{REQUEST_URI} (.+)/amp(.*)$
RewriteRule ^ %1/ [R=301,L]
# 2. Kemudian jangan lupa untuk simpan htaccess yang sudah ditambahkan kode tadi (Kode diatas sudah banyak yang share jadi akan mudah menemukannya).
# 3. Setelah berhasil mengedit htaccess tadi, sampai disini sudah berhasil mengalihkan halaman AMP ke non AMP. Halaman AMP akan tetap aktif normal seperti biasa sebelum menonaktifkan pluginnya.
# 4. Nonaktifkan plugin AMP, setelahnya silahkan cek kembali halaman AMP apakah halaman AMP masih aktif, ataukah sudah dialihkan kehalaman non AMP.
# 5. Setelah cara diatas dijalankan dengan benar silahkan submit sitemap di webmaster. Setelahnya silahkan cek Google analytic, dalam beberapa hari mungkin masih ada link AMP yang mengakses apalagi kalau data pengunjung web lebih banyak dari mobile, setiap web tentunya akan berbeda-beda.
# 6. Tidak ada yang perlu dilakukan, Google akan indek ulang dan link AMP pada halaman akan hilang secara perlahan dengan sendirinya, apabila pada webmaster Google ada peringatan masalah AMP tentunya biarkan saja karena itu kita yang buat masalahnya.
# Masalah setelah nonaktifkan AMP
Masalah yang timbul setelah menonaktifkan halaman AMP tentunya itu adalah resiko, namun dengan cara ini resikonya diminimalisir. Untuk masalah trafik sendiri tidak ada masalah selama halaman AMP yang masih diakses pengunjung dialihkan ke non AMP. Untuk web saya sendiri setelah halaman AMP dinonaktifkan jumlah pengunjung normal seperti biasanya ketika halaman AMP aktif. Pada Google analytic, link AMP yang diakses menghilang dalam jangka waktu kurang dari satu minggu.
Untuk penghasilan Adsense sendiri kayanya ada peningkatan sedikit setelah tidak menggunakan AMP. Web saya terpengaruh sekali oleh halaman AMP karena memang trafik 90% dari perangkat mobile. Sebenarnya saya suka halaman AMP yang begitu cepat diakses, namun seperti disebutkan diatas bahwa saya tidak menguasai terkait halaman AMP, jadi sangat sulit untuk optimasi halaman tersebut apalagi untuk Adsense. Saya anggap keputusan untuk menonaktifkan sementara halaman AMP adalah keputusan yang tepat. Dimasa mendatang halaman AMP mungkin akan saya aktifkan kembali dengan beberapa pertimbangan yang mendasarinya.
Mungkin sekian cara saya menonaktifkan halaman AMP pada website atau blog yang saya kelola, simpel saja sih. Oh iya, sebagai tambahan informasi, pada saat buat post ini saya menggunakan theme bloggingpro dari idtheme.