3 Penyebab Gagalnya Seorang Agen BRILink
Mungkin sekarang yang namanya BRILink dan agen BRILink sudah mulai dikenal masyarakat umum karena sudah banyaknya nasabah PT BRI Tbk yang mengikuti program BRILink ini. Program BRILink lumayan menarik minat banyak orang karena sudah banyak cerita tentang seorang agen BRILink yang mendapatkan penghasilan yang cukup lumayan. Bahkan saya membaca salah satu berita yang menyebutkan seorang agen BRILink yang menerima penghargaan di istana negara dihadapan bapak presiden kita. Selain itu, bank BRI mengadakan program-program berhadiah sebagai penghargaan bagi para agen BRILink yang berprestasi mungkin supaya program BRILink ini lebih menarik lagi minat masyarakat, seperti misalnya program hadiah untuk periode bulan Desember, Januari dan Februari 2016 dengan tawaran hadiah-hadiah yang menarik seperti mobil dan motor. Hal-hal inilah yang menarik minat masyarakat untuk mengajukan permohonan menjadi agen BRILink
Tapi sayangnya, pada prakteknya, saya memperhatikan ada beberapa agen BRILink, setidaknya di daerah sekitar saya, dan kemungkinan besar terjadi di daerah lain juga, yang gagal bahkan sampai berhenti menjadi agen BRILink. Apa yang menyebabkan gagalnya usaha BRILink bagi sebagian agen, sementara agen yang lain bisa meraih sukses?? Disini saya akan coba membahas beberapa penyebab berdasarkan yang saya lihat dari beberapa agen brilink yang gagal atau memutuskan berhenti.
- Yang pertama, MODAL terbatas sementara jenis nasabah yang datang adalah selalu nasabah yang ingin melakukan transaksi besar. Saya sendiri pernah mengalaminya, tentunya pada saat awal kita membuka BRILink nasabah yang datang akan sangat sedikit. Jika sekalinya ada yang datang adalah nasabah yang melakukan transaksi besar yang menghabiskan saldo kita dalam sekali transaksi, maka ini akan menjadi kendala. Karena keuntungan yang didapat agen BRILink dihitung dari jumlah per transaksi, bukan dari nominal uang. Sehingga jika keadaannya seperti ini, keuntungan agen akan sangat sedikit sementara modal yang dibutuhkan besar. Selain itu, jika kita melayani transaksi besar sementara modal kita pas-pasan maka agen harus bolak balik setor uang ke kantor bank, dan ini tidak akan mudah jika lokasi kantor bank tidak dekat apalagi harus mengeluarkan ongkos, bukannya untung malah bisa jadi rugi. Kalo saya sendiri beruntungnya lokasi teras BRI sangat dekat sehingga bolak balik tiga kali sehari setor ke kantor bank tidak jadi masalah.
- Tempat usaha yang sulit dijangkau. Mempunyai tempat usaha yang strategis tentu akan sangat menguntungkan. BRILink kita akan banyak dilihat orang dan dikenal orang yang pada akhirnya nasabah akan berdatangan. Lain hal nya jika tempat usaha kita sulit dijangkau dan jarang ada orang yang lewat dan melihat sehingga dampaknya akan sulit mendatangkan nasabah.
- Kalah bersaing dengan BRILink punya tetangga. Seperti yang kita tahu agen BRILink sudah tersebar dimana-mana. Bisa jadi lokasinya tidak jauh dengan kita. Jika BRILink tetangga tempatnya lebih bagus, modalnya lebih besar, biaya trasaksinya pun lebih murah, maka akan sulit bagi kita untuk bersaing dan mendapatkan nasabah. Yang pada akhirnya usaha brilink kita akan sulit berkembang.
Jika kita ingin usaha ini terus berkembang kita harus melakukan kiat-kiat tertentu untuk mengatasi tiga kendala diatas. Saya sendiri selalu berusaha mengatasi nasabah yang melakukan transaksi besar dengan cara menyiapkan modal yang cukup serta menggunakan empat buah kartu ATM, dan tentu saja dengan menetapkan batas transaksi, menyiapkan tempat sedemikian rupa supaya nasabah tidak kapok untuk datang lagi, serta menetapkan biaya transaksi yang kompetitif.