Kenali suku bangsa di Indonesia, Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan seni dan budaya. Letak geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau membuat setiap daerah memiliki keragaman seni dan budaya. Hal ini pula yang membuat Indonesia terkenal di mata internasional sebagai destinasi wisata seni dan budaya.
Asal mula kata Seni dan Budaya
Asal mula kata seni berdasarkan teori dan riwayat mempunyai banyak pengertian yang berbeda. Kata seni berasal dari kata sani dalam bahasa Sansekerta yang artinya pemujaan, pelayanan, dan persembahan tulus yang berkaitan dengan upacara keagamaan.
Dalam bahasa Sansekerta yang lain, seni berasal dari kata swa yang artinya satu dan nik yang artinya sesuatu yang halus atau sangat kecil. Secara etimologi, kata seni berasal dari kata genie dalam bahasa Belanda yang artinya jenius.
Sehingga seni dapat diartikan sebagai kemampuan atau kejeniusan. Namun, secara umum seni adalah segala sesuatu yang memiliki unsur keindahan yang mampu membangkitkan perasaan orang.
Sedangkan kata budaya dikutif dari Wikipedia berasal dari kata budayyah dalam bahasa Sansekerta. Buddayah adalah bentuk jamak dari buddhi yang artinya budi atau nalar yang digunakan oleh manusia dan diturunkan secara berkelanjutan.
Sehingga, budaya dapat diartikan sebagai sebuah cara hidup yang dibuat berlandaskan budi atau nalar manusia yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat yang dapat berkembang dan digunakan turun temurun diwariskan generasi ke generasi.
Suku Bangsa di Indonesia dan daerah asalnya.
Suku Bangsa di Indonesia dan Seni Budayanya.
Suku Jawa.
Suku Jawa merupakan suku Bangsa di Indonesia terbesar di pulau Jawa. Suku Jawa meliputi kawasan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dikarenakan kawasan yang cukup luas, maka suku Jawa memiliki cukup banyak pula jenis kesenian dan budaya Jawa.
Berikut beberapa kesenian Suku Jawa:
- Seni Tari Remo, Tari Reog, Tari Kuda Lumping (Jawa Timur)
- Ludruk (Jawa Timur)
- Silat
- Batik
- Seni Tari Bambangan Cakil, Tari Gambyong, Tari Serimpi, Tari Ebeg, Tari Lengger, Tayuban (Jawa Tengah dan DIY)
- Wayang Kulit
- Ketoprak (Jawa Tengah)
- Seni Musik Gamelan
- Tembang Macapat
- Keroncong
- Senjata Tradisional Keris
- Aksara Jawa
Suku Jawa memiliki budaya yang masih kental dan terus ditradisikan hingga saat ini, seperti:
- Kalender Jawa, meliputi pasaran atau weton. Masyarakat Jawa masih menggunakan penanggalan ini untuk menghitung atau menandai peristiwa-peristiwa penting.
- Bahasa Jawa. Bahasa Jawa memiliki tingkatan-tingkatan. Mulai dari Ngaka, Krama, hingga Krama Alus.
- Filosofi Hidup. Masyarakat Jawa mempunyai filosofi hidup yang menjadi panduan dalam hidup dan bermasyarakat. Salah satunya misalnya Urip iku urup, yang artinya menjadi manusia yang hidup itu sebaiknya memberi manfaat bagi manusia lain dan alam sekitar.
- Kejawen. Ajaran Kejawen pada dasarnya merupakan gabungan dari seni, budaya, adat istiadat, ritual, serta filosofis masyarakat Jawa. Bagi masyarakat Jawa, ajaran kejawen ini menjadi nilai spiritualitas tersendiri.
Suku Sunda.
Suku Sunda berasal dari Provinsi Jawa Barat. Suku Sunda juga dikenal dengan seni dan budaya yang beragam, misalnya:
- Alat musik Angklung
- Tari Jaipong, Tari Topeng, Tari Merak, Tari Sintren
- Seni Musik Degung, Rampak Gendang, Kacapi Suling
- Kirab Sisingaan
- Wayang Golek
- Lengser
- Falsafah Hidup. Masyarakat Sunda memiliki falsafah hidup Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (benar), Pinter (pintar), Singer (kreatif)
- Wiwitan. Wiwitan merupakan salah satu kepercayaan spiritualitas masyarakat Sunda yang telah menjadi budaya yang diajarkan turun temurun. Sunda Wiwitan mengajarkan keselarasan hidup dengan alam dan memberikan kebaikan pada sesama hingga alam semesta.
- Pencak silat
- Senjata Tradisional Kujang
Suku Betawi.
Suku Betawi mayoritas penduduknya bertempat tinggal di Jakarta. Suku Betawi juga terkenal dengan ragam seni budaya yang unik dan masih terjaga hingga saat ini. Seni budaya Betawi secara umum merupakan hasil asimilasi dari budaya-budaya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan kebudayaan asing yang masuk ke daerah Jakarta.
Beberapa kesenian berupa paduan dari budaya Tionghoa, Melayu, Arab, Portugis, Belanda, dan lain-lain. Beberapa di antaranya ialah:
- Ondel-ondel
- Gambang Kromong
- Tanjidor
- Lenong
- Silat Beksi
- Tari Cokek, tari Ronggeng Blantek, Tari Lambang Sari
- Keroncong Tugu
- Rebana
Suku Madura.
Suku Madura berasal dari wilayah pulau Madura dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pulau Madura terdiri dari 4 kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Sumenep, dan Pamekasan. Namun, suku Madura juga tersebar di daerah tapal kuda yang berada di wilayah timur pulau Jawa, meliputi Jember, Banyuwangi, Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Bondowoso.
Berikut beberapa jenis seni dan budaya masyarakat suku Madura:
- Pesa’an. Pesa’an adalah pakaian tradisional suku Madura. Pakaian yang sangat identik dengan masyarakat Madura ini terdiri dari kaos bermotif garis warna merah dan putih, serta dipadukan dengan celana longgar berwarna hitam. Pesa’an melambangkan makna ketegasan, keberanian, semangat, dan kerja keras.
- Karapan sapi
- Clurit
- Carok
- Seni Musik Saronen
- Mondok. Mondok berasal dari kata pondok yang merujuk ke pondok pesantren. Sehingga mondok diartikan sebagai kegiatan belajar di pondok pesantren. Mondok masih menjadi tradisi turun temurun hingga saat ini karena bagi masyarakat Madura yang sangat kental dengan agama Islam, ajaran agama lebih penting daripada ilmu dunia.
- Tradisi Rokat
- Tari Muang Sangkal
- Ritual Ojung
Suku Tengger.
Suku yang berasal dari Jawa Timur ini umumnya mendiami wilayah dataran tinggi pegunungan Bromo, Semeru, dan Tengger. Berikut beberapa jenis seni dan budaya dari suku Tengger:
- Upacara Kasodo
Upacara ini merupakan upacara persembahan kepada Sang Hyang Widhi yang dilakukan masyarakat Tengger setiap tanggal 14 pada bulan Kasada. Upacara Kasodo sangat populer dan menjadi daya tarik wisatawan untuk menyaksikan prosesinya di gunung Bromo.
- Seni Tari Roro Anteng dan Joko Seger
- Sistem kepercayaan dan kemasyarakatan. Sebagian besar masyarakat suku Tengger menganut agama Hindu. Gunung Bromo dipercayai oleh suku Tengger sebagai gunung yang suci. Pemimpin agama atau spiritual sangat penting bagi suku Tengger karena pemimpin spiritual atau dukun yang akan memimpin upacara-upacara kepercayaan masyarakat Suku Tengger. Seorang pemimpin spiritual lebih disegani dan dihormati daripada pemimpin administratif pemerintahan desa.masyarakat Tengger mempunyai hukum sendiri di luar hukum formal yang berlaku di Indonesia.
Suku Baduy.
Suku Bangsa di Indonesia selanjutnya adalah suku Baduy, Baduy merupakan salah satu penduduk asli Banten, Jawa Barat. Suku Baduy terdiri dari Suku Baduy Dalam (Kelompok Tangtu) dan Suku Baduy Luar (Kelompok Panamping). Masing-masing suku mempunyai kepercayaan dan budaya yang berbeda namun masih dipegang teguh dan diajarkan turun menurun oleh masyarakat Baduy.
Suku Baduy menganut ajaran Sunda Wiwitan yang mengajarkan keselarasan hidup dengan alam semesta dan menghormati Karuhun (arwah leluhur). Kesenian yang dimiliki suku baduy adalah alat musik Angklung Buhun, dan Rendo Pengiring pantun.
Suku Dayak.
Suku Dayak adalah salah satu Suku Bangsa di Indonesia yang berasal dari Kalimantan. Orang Dayak sendiri masih memiliki anak suku yang tersebar di berbagai wilayah Kalimantan, misalnya Dayak Kenyah, Dayak Tunjung, Dayak Hiban, Dayak Punan, Dayak Penua, dan masih banyak lagi. Seni budaya orang Dayak antara lain:
- Tari Gantar, Tari Kancet Pepatai, Tari Kancet Ledo.
- Alat Musik Garantung (Gong), Gandang (Gendang), Kalali
- Upacara Tiwah, yaitu ritual pengantaran tulang orang yang sudah meninggal menuju Sandung,
- Kepercayaan spiritual. Seperti yang telah diketahui banyak orang, suku Dayak dikenal dengan ilmu magis atau dunia spiritual yang memang sudah ada sejak dulu dan menjadi ciri khas kebudayaan Dayak.
Suku Banjar.
Suku Banjar merupakan salah satu Suku Bangsa di Indonesia dari Kalimantan yang populasinya cukup banyak. Tersebar di kalimantan Tengah serta kalimantan Timur, namun masyarakat suku Banjar paling banyak terdapat di Kalimantan Selatan. Ragam seni dan budaya yang dimiliki Suku Banjar yakni:
- Tari Baksa Kembang, Tari Gandut, Tari Baksa Kembang, Tari Baksa Lilin
- Alat musik Gamelan Banjar, Bumbung, Kalampat, Sarunai Banjar, Sampek
- Seni Pentas Bemanda
- Pencak Silat Kuntau Banjar
- Peribahasa Banjar dan Pantun Banjar
- Upacara adat Baayun Anak
- Pasar Apung
Suku Batak.
Suku Batak berasal dari provinsi Sumatera Utara. Masyarakat batak mendiami wilayah mulai dari tepian Danau Toba dan Pulau Samosir hingga dataran tinggi Silindung dan Pahae. Oleh karena itu suku batak pun terdiri dari berbagai macam, diantaranya Batak Karo, Batak Toba, Batak Mandailing, batak pakpak, Batak Simalungun, dan masih banyak lagi.
Persebaran wilayah yang relatif luas ini membuat seni dan budaya Batak unik dan beragam. Contohnya ialah:
- Tari Tor-tor, Tari Sekapur Sirih
- Alat Musik Aramba, Hapetan, Sarune Bolon
- Kain Ulos
- Filosofi hidup yang tetap dipegang teguh dan dilestarikan turun temurun seperti Hageboan, Hamoraan, Uhum dan Ugaro, Pengayoman, Marsisarian, dan Perlambangan Cicak.
- Martarombo. Orang Batak pada umumnya sangat menjunjung tinggi kekerabatan marga.
Suku Minangkabau.
Suku Bangsa di Indonesia yang terkenal dengan tari piring ini disebut suku Minang, suku Minang ini berasal dari Sumatera Barat. Urang Minang banyak mendiami wilayah Sumatera Barat, Riau, bagian utara Bengkulu, Jambi, barat daya Aceh, hingga Negeri Sembilan Malaysia. Beberapa contoh seni dan budaya dari Suku Minangkabau adalah:
- Tari Pasambahan, Tari Piring,
- Silek atau Silat Minangkabau
- Randai
- Salawat Dulang
- Alat Musik Saluang, Gandang Tabuik, Rebana
- Sambah Menyambah (Pidato Adat)
- Tungku Tigo Sajarangan. Pedoman Hidup berupa tiga pilar yang menjaga keutuhan budaya dan adat, yaitu alim ulama, cerdik pandai, dan ninik mamak.
- Matrlineal
Suku Melayu.
Suku Melayu menjadi suku Bangsa di Indonesia terbesar yang tersebar di Pulau Sumatera. Masyarakat asli Suku Melayu adalah dari wilayah Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, dan bahkan hingga Kalimantan Barat. Seni dan budaya yang digunakan oleh suku Melayu rata-rata merupakan gabungan dan serapa dari budaya Arab, India, dan Bugis, antara lain:
- Tari Senyum Pinang Manis, Tari Mayong, Tari Zapin, Tari Tandak
- Musik suku melayu mempunyai kandungan syair dan pesan tertentu.
- Upacara Menyemah Laut
- Alat Musik Kompang
- Pedang Jenawi
- Budaya panggilan di dalam rumah. Untuk anak pertama dipanggil long atau sulung, anak kedua dipanggil Ngah/Ongah, anak di bawahnya dipanggil Cik, dan untuk anak bungsu biasa dipanggil Cu/Ucu
Suku Asmat.
Suku yang berasal dari Papua ini merupakan suku Bangsa di Indonesia yang terbesar di Papua. Dikarenakan jumlahnya yang cukup banyak, suku Asmat tersebar di seluruh Papua mulai dari daerah pesisir pantai hingga daerah pedalaman.
Salah satu yang khas dan menarik dari suku Asmat adalah mereka begitu memegang teguh budaya dan dilestarikan hingga kini. Seni dan budaya Suku Asmat telah banyak dikenal orang, misalnya:
- Ukir Kayu atau patung khas Suku Asmat
- Tari Tibe atau Tarian Perang
- Alat Musik Tifa
- Sistem kepercayaan suku Asmat adalah mereka percaya bahwa semua keturunan mereka adalah anak dewa.
- Menghormati nenek moyang dan mempercayai nenek moyang pada sebuah patung
- Upacara Ritual Kematian, Kelahiran, Pernikahan, dan masih banyak lagi
Suku Toraja.
Suku Bangsa di Indonesia selanjutnya adalah suku Toraja, suku Toraja menetap di bagian utara pegunungan Sulawesi Selatan. Suku ini terkenal dengan seni dan budayanya yang unik. Berikut seni dan budaya Suku Toraja:
- Ukiran kayu
- Seni Tari Pa’gellu, Tari Bone Balla’, Tari Manganda, Tari Ma’bugi, Tari Manimbong
- Alat musik Pa’suling, Pa’pelle, Pa’geso’geso’, Pa’tulali
- Upacara adat Rambu Solo, yaitu upacara kematian. Pada upacara terdapat dua prosesi, yaitu acara pemakaman dan acara kesenian.
- Upacara adat Ma’ Nene. upacara ini bertujuan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal dengan cara membersihkan mayat dan menggantikan baju. Ritual ini biasanya diselenggarakan setiap 3-4 tahun sekali.
- Perkuburan Toraja. Masyarakat Toraja memiliki 5 bentuk perkuburan untuk menguburkan jasad orang meninggal, yaitu: Kuburan Gantung, Kuburan Goa, Kuburan Batu, Kuburan Liang, dan Kuburan Patane
- Ma’pasilaga Tedong, adalah adu kerbau air
- Sisemba’, adalah pertunjukan sekelompok anak laki-laki yang menendang kaki lawan.
Suku Bugis.
Suku Bangsa di Indonesia yang berasal dari Sulawesi Selatan ini mempunyai budaya unik yang masih menempel hingga saat ini. Jenis seni dan budaya dari suku Bugis ialah:
- Tari Paduppa Bosara, Tari Kipas Pakarena, Tari Ma’badong, Tari Ma’bissu.
- Alat musik Kecapi, Gendang Bulo, Alosu, Pui-pui.
- Seni Teater Gandrang Bulo
- Accera Kalompoang, yaitu tradisi membersihkan benda-benda pusaka kerajaan Gowa
Suku Bali.
Sesuai dengan namanya, suku Bangsa di Indonesia ini berasal dan berdomisili di Bali. Pulau Bali sebagai destinasi wisata nasional dan internasional cukup memanjakan pengunjung nya dengan menyuguhkan seni dan budaya yang beragam dan menarik. Antara lain:
- Tari Kecak, Tari Pendet, Tari Legong, Tari Barong, Tari Janger
- Ogoh-ogoh
- Wayang Kulit Bali
- Bondres
- Seni patung dan seni ukir
- Pertunjukan Drama Gong
- Pertunjukan Calonarang
- Gamelan Bali
- Upacara adat Ngaben
- Ritual Mebanten
- Sistem kepercayaan dan spiritual yang masih sangat kental berupa agama Hindu.
- Budaya sistem kasta yang telah turun temurun dan generasi ke generasi
Suku Sasak.
Kemudian suku Bangsa di Indonesia yang ini adalah suku sasak, suku Sasak berasal dari kota Lombok, Nusa Tenggara Barat. Selain keindahan alam, Lombok juga memiliki keragaman seni dan budaya yang menarik minat turis domestik maupun turis mancanegara. Berikut beberapa jenis seni dan budaya suku Sasak:
- Kain Tenun
- Tari Gandrung, Tari Gendang Beleq, Tari Rudat, Tari Lenggo, Tari Tandang Mendet
- Perang Topat, merupakan ritual ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta
- Bau Nyale, merupakan tradisi yang sakral dan telah dipercaya turun temurun oleh suku Sasak.
- Upacara Rebo Bontong, adalah ritual menolak bala.
- Alat Musik Slober
- Seni bela diri Periseian
- Sabuk Belo, merupakan sabuk yang panjangnya 25 m dan merupakan warisan turun temurun suku Sasak
Seni Budaya Indonesia dan Daerah Asalnya.
fb/cahya.suken
Tari Remo.
Asalnya dari: Kabupaten Jombang, Jawa Timur
Tari Remo merupakan tarian yang biasanya digunakan untuk pengantar sebuah kesenian lain yaitu Ludruk. Meskipun demikian, para penari jawa juga sering menggunakannya sebagai tarian penyambutan tamu.
Berkisah tentang perjuangan pangeran pada sebuah medan laga, Remo awalnya memang untuk penari pria. Namun, seiring berjalannya waktu, para seniman tari merasa bahwa tarian ini lebih terasa garang bila perempuan yang membawakan. Akhirnya muncul gaya tari Remo baru bernama, Remo Putri.
Ludruk.
Asalnya dari: Jawa Timur
Ludruk termasuk dalam jajaran seni teater tradisional milik Indonesia. Seni pertunjukan yang satu ini seringkali mengangkat kisah perjuangan, kehidupan rakyat sehari-hari sebagai materi utama dalam dramanya.
Sebuah pertunjukan ludruk biasanya menggunakan panggung sebagai latar ceritanya. Musiknya sendiri memakai iringan dari gamelan. Sedangkan, pemainnya biasa melontarkan lawakan khas yang membuat kesenian ini memiliki banyak penggemar.
Batik.
Asalnya dari: Berbagai daerah di Indonesia
Batik merupakan sebuah kain bermotif yang pembuatannya melibatkan teknik menggambar pola dengan menggunakan lilin malam. Dunia internasional sudah mengenali keunikan batik Indonesia sejak lama. Oleh karena itu, pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai salah satu warisan unggul kemanusiaan dan budaya dunia.
Batik Indonesia memiliki bermacam-macam corak sesuai dengan asal daerahnya. Ini terjadi karena tradisi membatik memang awalnya menjadi warisan turun temurun pada keluarga-keluarga Indonesia. Sehingga, corak dan motif batik sangat berkaitan erat dengan asal keluarga yang mengembangkannya.
Wayang Kulit.
Asalnya dari: Jawa
Wayang kulit merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional yang berkembang di pulau Jawa. Pada sebuah pertunjukkan wayang kulit, audiens biasanya menonton bayangan dari belakang kelir. Inilah sebabnya pertunjukkan tersebut bernama “wayang” atau dalam istilah bahasa Jawa berarti “bayangan”.
Sebuah pertunjukan wayang kulit akan dipimpin oleh seorang dalang. Ia akan menjadi narator yang menceritakan kisah tokoh-tokoh wayang. Selain suara dalang, wayang kulit juga akan menghibur dengan iringan musik gamelan serta tembang dari para pesindennya.
Seni musik gamelan.
Asalnya dari: Jawa, Sunda, Bali
Seni musik gamelan merupakan alunan musik tradisional Indonesia. Kesenian ini memiliki sistem tangga nada pelog dan slendro yang bermain pada tangga nada pentatonis. Instrumen seni musik gamelan terdiri dari gender, bonang, saron, gong, gangsa, slenthem, dan lain sebagainya. Musik gamelan biasanya juga membawa kelompok vokalis yang biasa dijuluki dengan nama sindhen.
Musik gamelan biasanya digunakan untuk mengiringi banyak hajatan bangsawan Jawa. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, rakyat jelata pun bisa menonton pertunjukan ini di berbagai pagelaran seni budaya.
Tembang Macapat.
Asalnya dari: Jawa
Macapat adalah sebuah tembang yang merupakan puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat terdiri dari baris kalimat yang dapat kita sebut dengan gatra. Selanjutnya, setiap gatra memiliki sejumlah guru wilangan atau suku kata tertentu. Sedangkan, rima atau bunyi akhir pada sajak macapat, dapat kita sebut dengan istilah guru lagu.
Tembang macapat memiliki arti “maca papat-papat”. Ini maksudnya adalah tembang macapat terjalin pada setiap empat suku kata. Karya-karya sastra klasik Jawa yang berasal dari masa Mataram Baru, banyak ditulis dengan menggunakan kaidah tembang macapat.Hasilnya, banyak dari mereka yang menjalin tulisan melalui empat suku kata saja.
Tari Jaipong.
Asalnya dari: Sunda, Jawa Barat
Pada tahun 1976, Tari Jaipongan lahir dari tangan dingin seniman H. Suanda. Seni tari ini merupakan gabungan dari beberapa kesenian tradisional lainnya. Pencak silat, topeng banjet, wayang golek, ketuk tilu merupakan beberapa kesenian tradisional yang menjadi inspirasi bagi tari jaipong.
Rekaman Jaipong yang pertama kali dipublikasikan oleh Suanda Group pada tahun 1976. Berbagai instrumen sederhana diperkenalkan di sini termasuk goong, kecrek, rebab, dan gendang. Lewat kaset yang didistribusikan secara swadaya ini, Jaipong mendapat sambutan hangat oleh masyarakat Karawang.
Selanjutnya, Jaipong mulai meraih kepopuleran dan berfungsi sebagai tari pergaulan masyarakat Sunda. Jaipong menjadi fenomena baru dalam sebuah seni pertunjukan hiburan rakyat. Dengan apresiasi yang besar ini, tari jaipong kemudian tumbuh menjadi kesenian yang laris hingga masa kini.
Angklung.
Asalnya dari: Jawa Barat
Angklung merupakan alat musik bernada ganda yang berkembang pada masyarakat Sunda. Alat musik ini terbuat dari bambu. Cara membunyikannya sendiri cukup unik karena kita harus terlebih dahulu menggoyangkannya. Bunyi kemudian akan dihasilkan oleh benturan badan pipa bambu yang berjajar pada angklung.
Setiap kali kita menggoyangkan angklung, kita bisa mendengar dua hingga empat nada sekaligus. Inilah yang menjadikan suara angklung memiliki banyak sekali penggemar. Keindahan bunyi serta keunikan bentuk angklung inilah yang membuatnya berhasil meraih posisi sebagai Warisan Budaya UNESCO sejak bulan November tahun 2010.
Kirab Sisingaan.
Asalnya dari: Subang, Jawa Barat
Pada tahun 1975, para seniman sunda menciptakan Sisingaan setelah terinspirasi oleh pertunjukan Reog Ponorogo yang sering tampil di Jawa Barat. Melalui berbagai bentuk diskusi, Sisingaan kemudian tercipta sebagai identitas khas Subang.
Sisingaan mengisahkan suka duka perjalanan pengawal raja Singa Barong ketika mereka harus mengantar sang Raja dari Kerajaan Lodaya menuju ke Kerajaan Daha. Walaupun Singa Barong merupakan raja yang bengis dan angkuh, pengawalnya dengan setia memikul tandu yang ia tiduri.
Kirab Sisingaan merupakan lambang pemberontakan rakyat Subang terhadap Belanda. Singa Barong sendiri merupakan lambang dari VOC. Selain sebagai sebuah pertunjukkan seni, Sisingaan juga bertujuan sebagai pembelajaran sejarah bagi pelajar.
Ondel-ondel.
Asalnya dari: Jakarta
Ondel-ondel merupakan sebuah bentuk pertunjukan rakyat yang sering muncul dalam pesta-pesta rakyat Betawi. Boneka ondel-ondel dalam kisahnya sendiri merupakan leluhur dan nenek moyang dari penduduk pada suatu desa. Sang boneka senantiasa melindungi anak cucunya meski telah tiada.
Ondel-ondel adalah boneka yang sangat besar. Tingginya sendiri dapat mencapai 2,5 meter sedangkan diameternya 80 cm. Boneka ini terbuat dari anyaman bambu yang dapat dengan mudah dipikul dari bagian dalam.
Wajah ondel-ondel sendiri terbuat dari topeng sedangkan rambutnya dari ijuk. Ondel-ondel pria biasanya memiliki wajah berwarna merah. Demikian juga perempuannya memiliki wajah berwarna putih. Pertunjukan ondel-ondel sering berlangsung di area Betawi demi mengisi hajatan pernikahan.
Lenong.
Asalnya dari: Jakarta
Lenong merupakan kesenian drama tradisional rakyat Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Sandiwara Lenong biasanya dibawakan dengan dialek kental suku Betawi. Selain itu, pertunjukannya sendiri mengusung musik asli Betawi yang disebut gambang kromong.
Lakon yang dimainkan dalam kesenian Lenong sering mengandung pesan moral seperti suka menolong hingga menghindari perbuatan tercela. Lenong merupakan adaptasi atas kesenian kelas atas yang telah ada pada saat itu.
Awalnya, kesenian lenong mendapatkan tempat di hati rakyat karena disebarkan dengan cara mengamen dari kampung ke kampung. Saat pertunjukan tengah berlangsung, maka seorang aktor akan turun dari panggung dan meminta sumbangan dari penonton. Pada perkembangannya Lenong pun akhirnya menjadi pengisi acara hajatan resepsi pernikahan.
Gambang Kromong.
Asalnya dari: Jakarta
Gambang Kromong merupakan sejenis orkes yang mengkolaborasikan musik gamelan dengan alat musik Tionghoa. Alat musik Tionghoa ini sangat bervariasi yaitu meliputi tehyan, kongahyan, dan sukong. Gambang Kromong digagas oleh seorang pimpinan komunitas Tionghoa, Nie Hoe Kong.
Gambang memiliki bilah yang berjumlah 18. Kesemuanya ini biasanya terbuat dari kayu seperti manggarawan atau huru batu. Sedangkan, kromong terbuat dari besi atau kadang perunggu dengan jumlah bilah 10. Tangga nada dalam sebuah permainan kromong adalah pentatonik Cina atau sering juga disebut Salendro.
Orkes Gambang Kromong adalah padu padan yang serasi antara kebudayaan pribumi dan Tionghoa. Perbendaharaan lagu dalam gambang kromong pun menjadi sangat beragam termasuk lagu-lagu klasik pribumi serta Tionghoa.
Karapan Sapi.
Asalnya dari: Madura
Perlombaan pacuan sapi yang satu ini memang sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia. Berasal dari Madura, Karapan sapi biasanya juga disebut dengan nama Karapan Sapeh.
Dalam perlombaan ini, kita bisa melihat sepasang sapi yang melaju sambil menarik kereta khusus yang terbuat dari kayu. Di atas kereta inilah joki karapan sapi akan mengendalikan sapinya untuk melawan kontestan perlombaan yang lain.
Panjang trek pacuan dapat mencapai 100 meter. Lombanya sendiri dapat berlangsung selama 10 detik hingga 1 menit. Karapan Sapi ramai diadakan pada bulan Agustus dan September. Pemenangnya akan beradu dalam pertandingan final di Kota Pamekasan. Pertandingan bergengsi ini dibuat untuk memperebutkan piala bergilir dari Presiden.
Upacara Kasodo.
Asalnya dari: Tengger, Jawa Timur
Yadya Kasada merupakan hari upacara sesembahan kepada Sang Hyang Widhi. Dalam penanggalan Jawa, hari tersebut jatuh pada hari ke 14 di bulan Kasada. Untuk itulah, pada setiap tanggal tersebut seluruh rakyat Tengger mengadakan upacara sesembahan atau sesajen sebagai wujud rasa syukur.
Kasada juga merupakan peringatan asal mula suku Tengger. Adalah sepasang suami istri bernama Rara Anteng dan Jaka Seger yang membangun pemukiman dan menempati kawasan Tengger. Pasangan ini tidak memiliki anak hingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk bertapa memintanya kepada Sang Hyang Widhi.
Dalam pertapaan tersebut, mereka mendengar suara gaib yang mengatakan bahwa keinginan mereka akan terkabul. Namun, sebagai syaratnya anak bungsu mereka harus dikorbankan ke kawah gunung Bromo. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal berlangsungnya upacara Kasodo secara turun temurun.
Tari Gantar.
Asalnya dari: Kutai Barat, Kalimantan Timur
Tari gantar merupakan sebuah pertunjukan tari yang menggambarkan keriangan dan keramahan suku Dayak dalam menyambut tamu. Siapapun yang datang berkunjung akan diberi sajian tari gantar dan bahkan diajak untuk ikut menari bersama.
Pada jaman dahulu, Tari Gantar hanya dilaksanakan pada saat upacara adat. Konon, tari ini merupakan salah satu pertunjukan penting dalam pesta tanam padi. Tari gantar memang menggunakan properti sebuah tongkat panjang. Tongkat ini kemudian digunakan untuk melubangi tanah pertanian dan memasukkan benih padi ke dalam tanah.
Gerakan kaki yang muncul kemudian akan menunjukkan cara untuk menutup lubang tanah. Tari ini memiliki harapan supaya panen nantinya akan berhasil lancar dan baik. Ada banyak variasi Tari Gantar. Tari ini juga kadang digunakan untuk menyambut pahlawan yang baru saja pulang dari medan peperangan.
Tari Baksa Kembang.
Asalnya dari: Kalimantan Selatan
Tari Baksa Kembang merupakan sebuah tarian klasik yang berasal dari Keraton Banjar. Ini adalah tarian penyambutan tamu yang biasanya dipersembahkan oleh putri-putri Keraton. Saat ini, Tari Baksa Kembang ditarikan guna mengisi sebuah upacara pernikahan.
Tarian yang satu ini mengisahkan putri remaja yang sedang gembira bermain pada sebuah taman bunga. Menurut kepercayaan orang Banjar, penari Baksa Kembang sendiri harus berjumlah ganjil.
Tarian ini memang melambangkan kelembutan dan ramah tamah ketika hendak menyambut tamu. Oleh karena itu, tarian ini termasuk budaya yang bernilai luhur. Melestarikan tarian ini dianggap penting untuk menambah kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Penari Baksa Kembang akan menyematkan mahkota Gajah Gemuling di atas kepalanya. Mahkota tersebut ditatah oleh kembang goyang dan terletak pula untaian kembang kenanga, kantil dan melati di sekitarnya. Tari ini juga diiringi irama baku berjudul Lagu Ayakan, Jangklong, dan Kambang Muni.
Tari Tor Tor.
Asalnya dari: Sumatera Utara
Tarian Tor tor merupakan jenis tarian masa lampau yang berasal dari Batak Toba. Tor Tor biasanya disajikan di upacara khusus dengan iringan musik gondang. Karakteristik Tor Tor terletak pada gerakannya yang merupakan interaksi serta media komunikasi antar penari dan partisipan.
Tari Tor-Tor tak dapat dipisahkan dengan musik gondang. Oleh karena itu, sebelum menyelenggarakan pertunjukkan tari, tuan rumah harus melakukan upacara khusus. Upacara ini disebut Tua ni Gondang, sebuah upacara untuk memperoleh berkat dari Gondang Sabangunan.
Tari Pasambahan.
Asalnya dari: Sumatra Barat
Merupakan salah satu seni tradisional Minangkabau, Tari ini biasa ditampilkan dalam acara penyambutan tamu. Pasambahan memang memiliki makna khusus sebagai ungkapan hormat kepada tamu yang datang. Di masa kini Tari Pasambahan tidak hanya untuk menyambut tamu namun juga digunakan untuk menghibur masyarakat pecinta kesenian.
Selain untuk menyambut tamu dari jauh, Pasambahan juga dapat digunakan untuk menyambut mempelai pria yang baru saja datang ke rumah wanitanya. Tamu yg datang ini kemudian akan diberi payung sebagai lambang tanda hormat. Setelah tarian usai, biasanya tamu akan diberi suguhan daun sirih untuk diminum.
Tari Tobe.
Asalnya dari: Papua
Tari Tobe merupakan tarian perang yang terkenal di daratan Papua. Merupakan tarian tradisional dari suku Asmat, tari ini biasa digunakan pada upacara adat khusus suku.
Pada jaman dahulu, tarian ini digunakan untuk mengumandangkan peperangan antar suku. Namun, sejak pemerintah melarang perang, maka tarian ini dilestarikan dengan cara menggunakannya sebagai tari penyambutan tamu.
Untuk sebuah pertunjukan tari Kobe, ada 18 penari yang harus terlibat. Detilnya adalah 16 orang laki-laki serta 2 orang penari perempuan. Alunan musik tifa akan dimainkan untuk membangkitkan semangat penari. Terlebih lagi tarian ini memang bernuansa ajakan perang.
Pakaian penari biasanya meliputi busana tradisional suku asmat. Busana ini terdiri dari manik-manik penghias dada serta sebuah rok yang terbuat dari akar pohon bahar serta dedaunan. Pakaian penari inilah yang menjadi salah satu tanda kecintaan rakyat Papua pada alam sekitar.
Penutup.
Seni dan budaya Indonesia mampu memberikan rasa keindahan dan kedamaian dalam hidup bermasyarakat. Selain itu, kedua hal ini memang sarat akan pesan dan budi pekerti. Maka, dengan mengenali berbagai macam kekayaan seni dan budaya negara sendiri, kita dapat mewujudkan masyarakat yang damai dan berbudi pekerti luhur. Yuk, cintai dan lestarikan seni dan budaya sebagai landasan bersuku Bangsa di Indonesia!