Kalau Anda pernah berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan, pasti Anda pernah menemukan booth yang menjual crepes. Jika Anda belum tahu, crepes merupakan cemilan dari Perancis dimana cara membuatnya sama seperti panekuk. Bedanya adonan panekuk ini dibuat lebih tipis sehingga memberikan sensasi perpaduan antara lembut dan renyah.
Cara membuat
Untuk membuat crepes tidaklah menggunakan bahan-bahan yang susah dicari. Ditambah dengan toping seperti selai, coklat, dan lain-lain, membuat crepes semakin nikmat untuk disantap.
Banyak booth crepes yang bisa ditemui mulai di pinggir jalan hingga di pusat perbelanjaan. Biasanya jika menggunakan toping-toping yang sederhana, biasanya crepes dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Berbeda jika menggunakan toping premium seperti Nutella, Kitkat, dan lain-lain, harganya pasti akan ikut naik karena harga toping premium sendiri cukup mahal.
Jika ingin memulai bisnis crepes, peluang bisnisnya masih sangat bagus dikarenakan banyak kalangan yang menyukai cemilan satu ini. Bila ingin membuka bisnis yang lain diluar kuliner bisa Anda coba seperti bisnis Jasa Titipan (JasTip) Bahan-bahan yang digunakan pun mudah didapat dan harganya terjangkau, sehingga modal yang dikeluarkan pun tidak terlalu besar. Dengan analisa bisnis dan straregi pemasaran yang benar, bisnis crepes bisa mendatangkan keuntungan yang cukup besar.
Namun jika tidak mau repot-repot dengan promosi ataupun hal lainnya, maka Anda bisa memulai usaha ini melalui waralaba yang mau menjalani kemitraan. Harga kemitraan bervariasi tergantung dari waralaba itu sendiri, meskipun begitu waralaba tersebut sudah memiliki nama sehingga orang tidak akan ragu untuk membelinya.
Contoh analisa bisnis
Sebelum memulai bisnis crepes ini sebagai sumber penghasilan, di bawah ini terdapat contoh analisa bisnis mulai dari investasi, bahan-bahan, hingga biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usaha ini.
Asumsi perincian pembelian bahan-bahan
Berikut asumsi perincian pembelian bahan-bahan yang digunakan untuk membuat crepes dalam sebulan:
Bahan | Total Harga |
---|---|
Tepung Terigu 25 kg | Rp 4.605.000,- |
Susu | Rp 3.000.000,- |
Telur | Rp 135.000 |
Selai dan toping | Rp 1.000.000 |
Mentega | Rp 105.000,- + |
Total | Rp 8.845.000,- |
Asumsi perincian pembelian alat-alat
Berikut asumsi perincian pembelian alat-alat (investasi) yang digunakan untuk membuat crepes:
Alat | Total Harga |
---|---|
Kompor gas | Rp 300.000,- |
Peralatan masak khusus | Rp 500.000,- |
Etalase | Rp 1.500.000,- + |
Total | Rp 2.300.000,- |
Asumsi perincian beban selama menjalankan bisnis
Berikut asumsi perincian beban selama menjalankan bisnis crepes dalam sebulan:
Beban | Total Harga |
---|---|
Gaji karyawan | Rp 1.600.000,- |
5 tabung gas 3 kg | Rp 125.000,- |
Biaya sewa tempat dan listrik | Rp 1.500.000,- |
Biaya tak terduga | Rp 1.000.000,- + |
Total | Rp 4.225.000,- |
Asumsi pendapatan selama menjalankan bisnis
Sekarang mari kita hitung asumsi pendapatan selama menjalankan bisnis crepes dalam sebulan:
Penjualan harian dengan asumsi harga crepes Rp 15.000,-
50 crepes x Rp 13.000,- = Rp 650.000,-
Total penjualan sebulan = 30 hari x Rp 650.000,- = Rp 19.500.000,-
Laba bersih:
Total penjualan bulanan – (pembelian bahan + beban setiap bulan + biaya peralatan)
Rp 19.500.000,- – (Rp 8.845.000,- + Rp 4.425.000,- + Rp 2.300.000,-)
Laba bersih = Rp 3.930.000,-
Laba bersih bulan pertama sudah mampu menutup biaya investasi (modal) dan beban-beban yang dikeluarkan.
Laba bersih bulan berikutnya:
Total penjualan bulanan – (pembelian bahan + beban setiap bulan)
Rp 19.500.000,- – (Rp 8.845.000,- + Rp 4.425.000,-)
Laba bersih = Rp 6.230.000,-
Analisa bisnis di atas masih hanya sebatas asumsi saja, namun paling tidak bisa dijadikan patokan untuk memulai bisnis crepes. Penghasilan yang didapat bisa saja lebih rendah dari yang dijabarkan di atas, namun tidak menutup kemungkinan bisa lebih tinggi dari yang dijabarkan di atas.