Begini 5 Cara Isi Daya Baterai Gadget yang Tepat


Memperpanjang Masa Pakai Baterai, Begini 5 Cara Isi Daya Baterai Gadget yang Tepat.

Cara pengisian baterai gadget merupakan bagian penting dalam perawatan smartphone kesayangan. Mungkin kalian masih sering menge-charge sesuka hati dan menganggap toh gadget masih baik – baik saja. Tapi, tunggu hingga smartphone, tablet, ponsel, atau laptop kalian mati atau sering drop tiba – tiba. Masa pakai baterai ternyata berkaitan dengan bagaimana cara kalian mengisi ulang daya baterai setelah menggunakan gadget.

Berikut adalah beberapa tips mengisi daya baterai terbaik yang bisa dilakukan oleh para pecinta gadget agar baterai gadget bisa berumur panjang dan bisa di-charge dengan cepat.

Kapan saya harus mengisi baterai gadget saya?

Aturannya, jika gadgetmu ditenagai baterai Li-ion, sebaiknya isi ulang daya baterai di kisaran 50 persen atau lebih. Jika daya baterai mulai menurun di bawah 50 persen, segera isi ulang agar berada di kisaran 60 persen atau di atasnya.

Tetapi, perlu diperhatikan juga bahwa sebaiknya jangan mengisi hingga 100 persen dan di-charge terlalu lama. Ini bisa berakibat fatal bagi baterai gadget. Mungkin sebagian besar orang mengisi baterai hingga penuh secara terus – menerus, padahal hal ini justru mempersingkat masa pakai baterai. Jadi, isi daya baterai Li-ion di kisaran 40 persen hingga 80 persen. Usahakan agar tidak membiarkan daya baterai di bawah 20 persen.

Related Posts :  Cara hapus PIN Windows 10, tombol remove tidak pungsi

Haruskah saya mengisi daya baterai hingga 100%?

Para ahli menyarankan kalian bisa mengisi ulang baterai nol hingga 100 persen penuh (“siklus pengisian”) hanya satu kali dalam sebulan saja. Hal ini akan  mengkalibrasi ulang daya baterai sehingga pemakaian daya baterai akan lebih awet.

Haruskah saya mengisi baterai semalaman?

Sebagain besar smartphone saat ini sudah dibekali fitur cerdas untuk berhenti otomatis jika daya baterai sudah penuh, sehingga tidak ada risiko smartphone terus mengisi semalaman.

Tetapi, beberapa ahli teknologi menyarankan agar melepas adaptor jika baterai sudah penuh terisi dalam waktu lama. Karena, bisa meningkatkan suhu casing HP yang bisa berdampak pada komponen di dalamnya. Terutama untuk jenis HP dengan baterai Lithium-ion (Li-Ion).

Haruskah saya menggunakan fitur Fast Charging?

Banyak ponsel Android memiliki fitur yang memungkinkan pengisian cepat atau yang lebih dikenal sebagai Quick Charge atau Fast Charging. Ponsel ini memiliki kode khusus yang biasanya terletak di dalam chip yang dikenal sebagai IC Manajemen Daya (PMIC) yang berkomunikasi dengan pengisi daya agar mengirimkan daya pada tegangan tinggi.

Tetapi, patut diketahui bahwa ada beberapa baterai ponsel yang aus karena pengisian cepat dan casing terlalu panas. Suhu ekstrim tidak baik untuk baterai gadget dan sebaiknya dihindari.

Bolehkah saya menggunakan pengisi daya ponsel atau adaptor tiruan?

Entah karena hilang atau rusak, kebanyakan orang memakai adaptor tiruan yang murah dan dijual bebas di toko HP. Bila memungkinkan beli adaptor atau charger orisinil karena sudah memiliki sertifikasi sesuai pabrikannya. Charger tiruan yang murah dapat membahayakan ponsel seperti meledak atau terbakar.

Apa itu efek memori baterai?

Efek memori baterai adalah efek baterai yang hanya mengingat kapasitas baterai di bawah 100 persen. Kondisi ini sungguh merugikan karena meskipun kita sudah mengisi penuh hingga 100 persen, baterai hanya “mengingat” kapasitas di kisaran 60 persen atau 80 persen, tanpa pernah bisa terisi penuh 100 persen.

Related Posts :  Tips Ampuh Merawat Layar Smartphone

Sebagai contoh, baterai yang sering dibiarkan nol, kemudian selalu diisi hanya 60 persen atau 70 persen terlalu sering. Maka, baterai akan mengingat bahwa ia hanya memiliki kapasitas sebesar itu (60 persen). Pada pengisian berikutnya, efek memori baterai ini bahkan akan menganggap 60 persen sebagai kapasitas maksimumnya, tanpa bisa terisi penuh ke 100 persen. Efek baterai sering terjadi pada baterai berbasis nikel (NiMH dan NiCd), bukan baterai lithium-ion di ponsel modern.

Cara Mengisi Daya Baterai yang Benar

Sebaiknya, hindari membiarkan baterai Li-ion terlalu lama nol persen. Cobalah untuk mengisi daya baterai di kisaran 40 – 50 persen. Bila baterai akan disimpan dalam waktu lama, kapasitasnya akan terkuras sebanyak 5 – 10 persen dalam waktu satu bulan tanpa digunakan sama sekali. Jika baterai dibiarkan kosong untuk jangka waktu yang lama, maka baterai tersebut pada akhirnya tidak bisa menyimpan muatan sama sekali (drop).

Jadi, jika kalian ingin menyimpan gadget seperti smartphone, laptop, atau baterai cadangan yang tidak dipakai dalam waktu lama, setidaknya isilah daya baterainya sebesar 50 persen agar tetap awet.

Tinggalkan komentar